KEPUTUSAN SIDANG DEWAN HISBAH PERSATUAN ISLAM (PERS IS) TENTANG ISYARAT TELUNJUK PADA DUDUK DI ANTARA DUA SUJUD Dewan Hisbah Persa...
TENTANG
ISYARAT TELUNJUK PADA DUDUK DI ANTARA DUA SUJUD
Dewan Hisbah Persatuan Islam setelah:
MENGINGAT:
- Hadis-hadis Wail bin Hujr tentang isyarat telunjuk pada:
a. Duduk secara mutlak, antara lain
Dari Wail bin Hujr bahwa ia berkata tentang salat Rasulullah saw., “kemudian beliau duduk, maka beliau menghamparkan kaki kiri dan menyimpan tangan kiri di atas paha dan lutut kirinya, dan beliau menjadikan ujung sikut yang kann atas dip aha kanan. Kemudian menggenggamkan dua jarinya dan membuat lingkaran, kemudian mengangkat telunjuknya dan aku melihat beliau menggerak-gerakkannya, beliau berdua dengan itu” HR. Ahmad Musnad Ahmad IV : 318, an-Nasai as Sunan al Kubra I : 376 dan Abu Daud, Aunul Ma’bud III : 195
b. Duduk tasyahud, antara lain
حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ إِدْرِيسَ حَدَّثَنَا عَاصِمُ بْنُ كُلَيْبٍ الْجَرْمِيُّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ حُجْرٍ قَالَ قَدِمْتُ الْمَدِينَةَ قُلْتُ لَأَنْظُرَنَّ إِلَى صَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا جَلَسَ يَعْنِي لِلتَّشَهُّدِ افْتَرَشَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَوَضَعَ يَدَهُ الْيُسْرَى يَعْنِي عَلَى فَخِذِهِ الْيُسْرَى وَنَصَبَ رِجْلَهُ الْيُمْنَى
Dari Wail bin Hujr, ia berkata, “Saya benar-benar hendak melihat salat Rasulullah saw. ketika beliau duduk, yakni untuk tasyahud, beliau menghamparkan kaki kiri dan menyimpan tangan kiri yaitu di atas paha yang kiri dan menancapkan kaki yang kanan” HR. At Tirmidzi
c. Duduk antara dua sujud, antara lain
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ قَالَ
رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَبَّرَ فَرَفَعَ يَدَيْهِ حِينَ كَبَّرَ يَعْنِي اسْتَفْتَحَ الصَّلَاةَ وَرَفَعَ يَدَيْهِ حِينَ كَبَّرَ وَرَفَعَ يَدَيْهِ حِينَ رَكَعَ وَرَفَعَ يَدَيْهِ حِينَ قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ وَسَجَدَ فَوَضَعَ يَدَيْهِ حَذْوَ أُذُنَيْهِ ثُمَّ جَلَسَ فَافْتَرَشَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى ثُمَّ وَضَعَ يَدَهُ الْيُسْرَى عَلَى رُكْبَتِهِ الْيُسْرَى وَوَضَعَ ذِرَاعَهُ الْيُمْنَى عَلَى فَخِذِهِ الْيُمْنَى ثُمَّ أَشَارَ بِسَبَّابَتِهِ وَوَضَعَ الْإِبْهَامَ عَلَى الْوُسْطَى وَقَبَضَ سَائِرَ أَصَابِعِهِ ثُمَّ سَجَدَ فَكَانَتْ يَدَاهُ حِذَاءَ أُذُنَيْهِ
Dari Wail bin Hujr, “Saya melihat Nabi saw. bertakbir, beliau mengangkat kedua tangannya ketika takbir, yaitu memulai salat, dan mengangkat kedua tangannya ketika bertakbir, dan hendak ruku dan ketika membaca sami’allahu liman hamidah. Dan beliau sujud, beliau menempatkan kedua tangannya sejajar dengan kedua telinga, lalu duduk dan menghamparkan kaki kiri dan menempatkan tangan kiri di atas lutut kiri dan menempatkan sikut kanan di atas paha kanan lalu berisyarat dengan telunjuknya dan menyimpan ibu jari melingkarkan pada jari tengah, dan melipatkan seluruh jarinya, lalu sujud dan kedua tangan sejajar dengan kedua telinganya. HR. Ahmad, Musnad Ahmad IV : 317
MENDENGAR:
- Sambutan dan pengantar dari Ketua Umum PP Persis K.H. Drs. Shiddiq Amin, MBA.
- Sambutan dan pengarahan dari Ketua Dewan Hisbah K.H.A. Syuhada
- Makalah dan pembahasan yang disampaikan oleh : 1. K.H.M. Ramli, 2. H. Wawan Shofwan
- Pembahasan dan penilaian dari anggota Dewan Hisbah terhadap masalah tersebut di atas.
MENIMBANG:
- Riwayat tentang isyarat pada duduk antara dua sujud hanya diriwayatkan oleh Abddurazaq dari Sufyan At Tsauri.
- Riwayat Abddurrazaq dari Sufyan At Tsauri berbeda dengan periwayat rawi-rawi tsiqat lainnya.
- Muhammad bin Yusuf Al Firyabi perawi hadis yang tidak menerangkan sujud setelah isyarat lebih didahulukan daripada Abddurrazaq yang sama-sama menerima riwayat dari sufyan At Tsauri
- Perlu adanya kejelasan tentang kedudukan isyarat pada duduk antara dua sujud.
MENGISTIMBAT:
- Isyarat telunjuk hanya diisyaratkan pada duduk tasyahud
- Tidak ada isyarat telunjuk pada duduk antara dua sujud
Demikianlah keputusan Sidang Dewan Hisbah mengenai masalah tersebut dengan makalah terlampir.
الله يأخذ بأيدينا إلى مافيه خير للاسلام والمسلمين
Bandung, 12 Sya’ban 1423 H/ 19 Oktober 2002 M
DEWAN HISBAH PERSATUAN ISLAM (PERSIS)
KETUA Ttd KH. AKHYAR SYUHADA NIAT :1632 | SEKRETARIS Ttd DR. HM. ABDURRAHMAN, MA NIAT : 7070 |
Isyarat Telunjuk Pada Duduk di antara Dua Sujud
KEPUTUSAN SIDANG DEWAN HISBAH PERSATUAN ISLAM (PERSIS)
TENTANG
ISYARAT TELUNJUK PADA DUDUK DI ANTARA DUA SUJUD
Dewan Hisbah Persatuan Islam (PERSIS) dalam sidangnya pada tanggal 17-19 Shafar 1419 H/12-14 Juni 1998 di Bandung, setelah:
MENDENGAR:
- Pengantar dan pengarahan dari Ketua Umum PP Persis dan Ketua Dewan Hisbah.
- Makalah tentang isyarat telunjuk pada duduk di antara dua sujud yang disampaikan oleh Al Ustadz K.H.A. Ghazie A. Qadir yang menyatakan adanya isyarat tersebut.
- Pembahasan dari seluruh anggota Dewan Hisbah tentang masalah tersebut
MENGINGAT DAN MENIMBANG:
- Dalil tentang isyarat telunjuk yang ada dan sahih adalah pada duduk tasyahud.
- hadis dari Wail bin Hujr riwayat Ahmad yang menerangkan tentang adanya isyarat telunjuk pada duduk di antara dua sujud, hadisnya Syad (dhaif).
- hadis yang berbunyi: Idza jalasa Fish-shalat atau Idza Qa’ada Yad’u yang bersifat muthlaq, di-taqyid oleh hadis yang menyatakan: Idza Qa’ada Fit Tasyahud
- Kaidah Ushul Fiqh yang menyatakan:
MEMUTUSKAN:
Menetapkan bahwa tidak ada isyarat telunjuk pada duduk di antara dua sujud.
Demikianlah keputusan Sidang Dewan Hisbah mengenai masalah tersebut dengan makalah terlampir.
الله يأخذ بأيدينا إلى مافيه خير للاسلام والمسلمين
Bandung, 19 Shafar 1419 H/ 14 Juni 1998 M
DEWAN HISBAH PERSATUAN ISLAM (PERSIS)
KETUA Ttd KH. E. SAR’AN NIAT :03897 | SEKRETARIS Ttd KH. DRS. SHIDDIQ AMIEN, MBA NIAT : 649000 |
COMMENTS