Apa yang dimaksud dengan shalat rawatib. Adalah shalat sunat qobla ashar dan qobla isya? Dan bagaimana kedudukan hadits "Allah memberik...
Apa yang dimaksud dengan shalat rawatib. Adalah shalat sunat qobla ashar dan qobla isya? Dan bagaimana kedudukan hadits "Allah memberikan rahmat atas orang yang shalat 4 rakaat sebelum ashar?"
[Nandang H. Tasikmalaya]
Yang dimaksud dengan shalat sunat rawatib adalah shalat qobliyah atau ba'diyah shalat yang lima waktu, dan seluruhnya berjumlah sepuluh atau dua belas rakaat berdasarkan hadits Muttafaq 'alaih.
"Dari Abdullah bin Umar ia mengatakan, Aku hafal dari Rasulullah Saw., dua rakaat qobla dzuhur, 2 rakaat ba'da maghrib, 2 rakaat ba'da isya, 2 rakaat ba'da dzuhur, dan 2 rakaat qobla shubuh, itulah waktu yang aku tidak pernah bertamu kepada Nabi." (Muttafaq 'alaih)
"Dari Umi Habibah binti Abi Sufyan dari Nabi Saw. beliau bersabda, "Siapa yang shalat satu hari satu malam 12 rakaat selain shalat fardlu, maka akan dibangun untuknya sebuah rumah di syurga." (HR. Jama'ah, kecuali Bukhari).
Sedangkan lafadz Imam Tirmidzi "Siapa yang shalat sehari semalam 12 rakaat akan dibangun untuknya sebuah rumah di syurga, yaitu 4 rakaat sebelum dzuhur, 2 rakaat sesudahnya, 2 rakaat sesudah maghrib, dua rakaat sesudah isya dan 2 rakaat sebelum shubuh."
Adapun mengenai shalat sunat 4 rakaat sebelum ashar keterangannya adalah sebagai berikut,
Dari Ibnu Umar, sesungguhnya Nabi Saw., beliau bersabda, "Allah akan memberi rahmat kepada orang yang shalat sebelum ashar 4 rakaat." (HR.Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi).
Hadist ini tidak shahih, karena pada sanadnya ada rawi yang bernama Muhammad bin Mihran. Meskipun oleh Ibnu Hibban dimasukkan di dalam "as-tsiqat", tetap ia pun dinyatakan yukhtiu (suka salah dalam periwayatan). (Tadzibul Kamal, XIV: 333).
Dengan demikian shalat sunat 4 rakaat sebelum ashar sebelum ashar tidak dapat diamalkan. Adapun mengenai shalat sunat qobla isya kami tidak menemukan keterangannya.
[Nandang H. Tasikmalaya]
Yang dimaksud dengan shalat sunat rawatib adalah shalat qobliyah atau ba'diyah shalat yang lima waktu, dan seluruhnya berjumlah sepuluh atau dua belas rakaat berdasarkan hadits Muttafaq 'alaih.
عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ حَفِظْتُ عَنْ رَسُولِ اللهِ ص رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلِ الغَدَاةِ كَانَتَ سَاعَةً لَا أدْخَلُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيهَا. – متفق عليه
"Dari Abdullah bin Umar ia mengatakan, Aku hafal dari Rasulullah Saw., dua rakaat qobla dzuhur, 2 rakaat ba'da maghrib, 2 rakaat ba'da isya, 2 rakaat ba'da dzuhur, dan 2 rakaat qobla shubuh, itulah waktu yang aku tidak pernah bertamu kepada Nabi." (Muttafaq 'alaih)
عَنْ أُمِّ حَبِيْبَةَ بِنْتِ أَبِي سُفْيَانَ عَنِ النَّبِيِّ ص. قَالَ مَنْ صَلَََّى فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ ثِنْتَي عَشْرَةَ سَجْدَةً سِوَى الْمَكْتًوبَةُ بُنِيَ لَهُ بَيْتٌ فِى الْجَنَّة. – رواه الجماعة الا البخاري
وَلَفْظُ التِّرْمِذِيُ. مَنْ صَلَّى فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً بُنِيَ لَهُ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلَاةِ الْفَجْرِ.
وَلَفْظُ التِّرْمِذِيُ. مَنْ صَلَّى فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً بُنِيَ لَهُ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلَاةِ الْفَجْرِ.
"Dari Umi Habibah binti Abi Sufyan dari Nabi Saw. beliau bersabda, "Siapa yang shalat satu hari satu malam 12 rakaat selain shalat fardlu, maka akan dibangun untuknya sebuah rumah di syurga." (HR. Jama'ah, kecuali Bukhari).
Sedangkan lafadz Imam Tirmidzi "Siapa yang shalat sehari semalam 12 rakaat akan dibangun untuknya sebuah rumah di syurga, yaitu 4 rakaat sebelum dzuhur, 2 rakaat sesudahnya, 2 rakaat sesudah maghrib, dua rakaat sesudah isya dan 2 rakaat sebelum shubuh."
Adapun mengenai shalat sunat 4 rakaat sebelum ashar keterangannya adalah sebagai berikut,
عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيِّ ص. قَالَ رَحِمَ اللهُ امْرَأً صَلَى قَبْلَ الْعَصْرِ اَرْبَعًا.
Dari Ibnu Umar, sesungguhnya Nabi Saw., beliau bersabda, "Allah akan memberi rahmat kepada orang yang shalat sebelum ashar 4 rakaat." (HR.Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi).
Hadist ini tidak shahih, karena pada sanadnya ada rawi yang bernama Muhammad bin Mihran. Meskipun oleh Ibnu Hibban dimasukkan di dalam "as-tsiqat", tetap ia pun dinyatakan yukhtiu (suka salah dalam periwayatan). (Tadzibul Kamal, XIV: 333).
Dengan demikian shalat sunat 4 rakaat sebelum ashar sebelum ashar tidak dapat diamalkan. Adapun mengenai shalat sunat qobla isya kami tidak menemukan keterangannya.