Jauhkan Diri Dari Mental Mengemis dan Berjudi (Bag 2)

Kiat menghindar dari mental yang rusak Mental Mengemis Mental mengemis yang dimaksud, yaitu ketika seseorang menginginkan sesuatu atau meren...

Kiat menghindar dari mental yang rusak
Mental Mengemis
Mental mengemis yang dimaksud, yaitu ketika seseorang menginginkan sesuatu atau merencanakan sesuatu, ia hanya mengandalkan pemberian atau sumbangsih dari orang lain dan tidak ada kreativitas darinya untuk berusaha sendiri yang produktif, padahal ia mampu untuk itu. Paling tidak kreativitasnya itu hanya sebatas mengemis. Seperti pura-pura sakit padahal sehat. Membuat proposal sumbangan yang isinya merengek-merengek dengan setumpuk perencanaan dan pembiayaan yang diperlukan agar dipercaya, dan kreatif menipu orang agar mendapat belaskasihan.

Padahal kalau dia mau ia dapat bekerja sendiri, secara terhormat dan bermartabat, tanpa harus menggantungkan diri terhadap orang lain. Sifat kemandirian inilah yang harus ditanamkan. Berusahalah dahulu dengan sabar dan tawakkal dan jagalah kehormatan diri.

Rasulullah Saw bersabda, “Orang-orang yang meminta-minta bukan karena kebutuhan mendesak, seperti orang yang memungut bara api.”

Bahkan dalam hadist lain diterangkan, jika seseorang mengambil tali untuk mencari kayu bakar lalu disimpan dipunggungnya, dibawa kepasar untuk dijual, maka Allah akan menjaga kehormatannya dengan perbuatan itu.dan perbuatan itu lebih baik dari pada meminta-minta kepada orang lain, diberi atau tidak.(Hr. Bukharidan Muslim).

Mental Mergutang/Meminjam
Mental mengutang/meminjam, orang yang hobinya meminjam atau menghutang tanpa didorong oleh kebutuhan yang mendesak, cuma karena dorongan hawa nafsu dan karena tergiur dengan kemewahan orang lain, tanpa memperhatikan kemampuan dirinya untuk membayar, pada hakekatnya ia tidak memiliki mental yang sehat.

Umumnya orang ini akan dijadikan obyek oleh orang-orang yang mempinyai i'tikad yang tidak baik yang hanya ingin memeras harta atau menyita barangnya. Oleh sebab itu ia harus memperhatikan ajaran agamanya, bukankah Rasul enggan menyalatkan jenazah yang masih ada urusan dengan utangnya. Bahkan yang meninggal dalam keadaan syahid akan diampuni dosanya kecuali ada utangnya.

Umumnya jika seseorang mempunyai utang ia akan berjanji tetapi dusta dan mengingkari janji itu, sehingga ia melakukan dosa yang lainnya. Dan Rosulpun pernah bersabda, “Jiwa seorang mu'min nasibnya kelak pada hari kiamat berkaitan erat dengan utangnya. Artinya baru akan diberikan ganjaran amal shalehnya jika utangnya itu ada yang membayarkannya.

Oleh sebab itu untuk menghindarkan dari mental mengutang ini adalah, harus meyakinkan bahwa menghutang atau meminjam itu pada dasarnya adalah perbuatan yang tidak terpuji, kecuali terdesak.

Barang siapa yang dipinjamkan adalah kepunyaan orang lain yang mungkin didapat dengan susah payah. Oleh sebab itu cepat kembalikan dan harus tanggung jawaab atas harta orang lain tersebut. Sebab jika seseorang meminjam dengan niat tidak akan membayar itu hakikatnya adalah penjahat atau pencuri.

Mengutang itu adalah beban mental yang akan mempengaruhi pikiran seseorang. Dalam satu riwayat dikatakan, “Hati hati dengan hutang karena hutang itu menjadikan bingung pada malam harinya dan kehinaan disiang harinya.”

Mental Judi.
Mental judi ini bukan berarti main judi karena judi sudah jelas hukumnya haram, tapi yang dimaksud ketika seseorang menghasilkan sesuatu atau memiliki sesuatu, dilakukan dengan cara untung-untungan (spekulasi), dengan modal dan cara yang enteng dengan harapan (lamunan) hasil yang besar, tanpa mengeluarkan tenaga yang banyak dan pemikiran yang rumit.

Biasanya mental ini dimiliki oleh orang yang prustasi, tipis imannya dan dalam keadaaan yang sulit perekonomiannya. Ia mau bekerja tetapi hasil kerjanya yang halal itu ia gunakan untuk mencari penghasilan yang lebih besar lagi yang sifatnya untung-untungan.

Mereka tidak lagi memikirkan kerja yang produktif, bahkan etos kerjanya menurun yang ada dalam benak pikirannya adalah keuntungan yang besar dengan modal yang sedikit.

Masyarakat yang bermental seperti ini menjadi sasaran empuk bagi pelaku ekonomi atau pengusaha yang ingin meraih keuntungan yang besar, seperti iming-iming hadiah atau apa saja yang penting belanja ini atau itu. Atau dengan sarat-sarat yang lain yang dianggap ringan. Yang akhirnya mereka berlomba –lomba mendapatkan hadiah walaupun membeli sesuatu yang tidak perlu atau tidak ada manfa'atnya.

Pada akhirnya ada yang berhasil dan ada yang tidak berhasil, dan umumnya yang berhasil itu sedikit saja. Yang jelas mental judi ini terjadi dalam segala sektor kehidupan. Akibat buruk dari mental ini adalah kemalasan (bekerja yang produktif akan hilang) dalam kehidupan sikapnya spekulatif (untung-untungan) yang akan menimbulkan permainan judi yang sebenarnya.

Untuk mengatasinya kembalilah kepada jalan agama. Berusahalah dengan mencari karunia Allah itu dengan bekerja yang halal, menghargai prestasi pekerjaan dengan upah yang sesuai. Sehingga jangan ada istilah lebih baik main judi dari pada kerja dengan upah sedikit.

Penutup
Dalam keadaan ekonomi yang serba sulit ini, ketiga mental diatas memang sulit dibendung sebab kehidupan manusia yang serba praktis dan pragmatis.

Apa saja yang bisa jadi uang itulah yang diburu. Dan dalam pemburuan itu seringkali nilai-nilai agama yang dikesampingjkan moral diabaikan. Ditambah lagi dengan arus globalisasi dalam segala sector kehidupan yang semakin merambah dengan dampak yang positif dan negativenya.

Negara yang belum siap, yang akan menjadi korbannya. Jalan yang terakhir agar selamt dari pengaruh buruk adalah kembali kejalan Allah swt. Laksanakan ajaran dengan penuh kedisiplinan dan keikhlasan. Tawakkallah dengan mencari karunia Allah pasti Allah akan memberikan perlindungannya. Amien.

COMMENTS

Nama

Aam Amiruddin,3,Adab Berada dalam Masjid,2,Adab Di Majelis,1,Adab Di Majlis,1,Adab di Masjid,2,Adab Islami,9,Adab Menuntut Ilmu,2,Adab Penuntut Ilmu,1,Adab Terhadap Allah,1,Adab Terhadap Allah Azza wa Jalla,1,Adab Terhadap Ayah Bunda,1,Adab Terhadap Ibu Bapak,1,Adab Terhadap Orang Tua,1,Akhlak Islami,1,Aliran Sesat,1,Amin Saefullah Muchtar,2,Android,1,apakah hormat bendera haram,1,Aplikasi,1,Aqidah,1,Artikel,44,Artikel Adab,1,artikel fikih,1,artikel fiqh,1,artikel Islam,22,Artikel Kiriman,58,Artikel Ramadhan,9,Artikel Siyasah,2,artikel tahajud,1,Artis Jadi Nabi,1,Artis Nabi,1,Artis Teladan,1,Awal Ramadhan,2,Baiti Jannati,10,Berita,31,Berita Persatuan Islam,2,Biografi,9,Buku,19,Bulughul Maram,1,Cerita Renungan,10,Dari Redaksi,5,Dewan Hisbah,10,Dewan Hisbah PP Persis,12,Dialog Islam Garuda,48,Diary Islami,1,Download,12,Download MP3 Alquran,2,Dunia Islam,6,Ekonomi dan Bisnis,4,Essay,1,Fatwa Dewan Hisbah,11,Fatwa Dewan Hisbah Persatuan Islam,10,Fatwa Dewan Hisbah Persis,10,Featured,6,Film Umar bin Khattab,32,Fiqh Ibadah,11,Hadits,2,hukum bendera negara,1,hukum mengangkat tangan hormat bendera,1,hukum menghormat pada bendera,1,Ibadah,4,Ibadah dan Muamalah,5,Iedul Fitri,2,Informasi,1,Internasional,13,Istifta,40,Istiqro',6,Jadwal Puasa,1,Jadwal Shaum,1,Jihad PP Persis,13,Kajian,29,Kajian Ramadhan,8,Kesehatan,1,Khazanah,1,Khutbah,19,Kisah Adam menurut alquran,1,Kisah dalam Alquran,2,Kisah Hud menurut alquran,1,Kisah Idris menurut alquran,1,Kisah Ishaq menurut alquran,1,Kisah Ismail menurut alquran,1,Kisah Lengkap Nabi Adam,1,Kisah Lengkap Nabi Hud,1,Kisah Lengkap Nabi Idris,1,Kisah Lengkap Nabi Ishaq,1,Kisah Lengkap Nabi Ismail,1,Kisah Lengkap Nabi Luth,1,Kisah Lengkap Nabi Nuh,1,Kisah Lengkap Nabi Shalih,1,Kisah Luth menurut alquran,1,Kisah Nabi,8,Kisah Nuh menurut alquran,1,Kisah Shalih menurut alquran,1,Kitab,1,Kolom Hikmah,7,Kolom Motivasi,8,Kristologi,1,kumpulan fatwa dewan hisbah persis,10,Kurban,2,MBC,1,MPI,2,Musik Islami,7,Muslimah,6,Nabi Adam,1,Nabi Adam dalam Alquran,1,Nabi Hud,1,Nabi Hud dalam Alquran,1,Nabi Idris,1,Nabi Idris dalam Alquran,1,Nabi Ishaq,1,Nabi Ishaq dalam Alquran,1,Nabi Ismail,1,Nabi Ismail dalam Alquran,1,Nabi Luth,1,Nabi Luth dalam Alquran,1,Nabi Nuh,1,Nabi Nuh dalam Alquran,1,Nabi Shalih,1,Nabi Shalih dalam Alquran,1,Nasional,11,Oase Iman,39,Penerbit Jabal,4,Pengajian Ahad Viaduct,13,Pengajian Pajagalan,2,pentingnya sholat dhuha,1,Percikan Iman,2,Persatuan Islam,5,Politik,1,Politik Islam,2,Profil,1,qiaymul lail,1,Quran dan Hadits,12,Quran Digital,1,Qurban,1,Redaksi,4,Resensi Buku,2,RG-UG,1,Ringkasan Khutbah,7,Ringkasan Khutbah Jum'at,15,Sejarah Islam,5,shalat malam,1,shalat tahajud,1,Shiddiq Amien,13,Sholat,1,sholat dhuha,1,Sholat Rawatib,1,Sholat Sunnat,1,Shop,19,Sigabah,3,Sigabah.com,4,Siyasah,2,Suara Santri,1,Surat Edaran PP Persis,2,Sya'ban,1,Syaaban,1,Syiah Bukan Islam,7,Tanya Jawab Bersama Ust Aam,11,tanya jawab islam,12,Tanya Jawab Seputar Bulan Ramadhan,9,Tazkiyatun Nafs,8,The Epic Series Omar,27,Tibbun Nabawi,1,Tsaqofah,3,Umar bin Khattab Series,5,Video,55,Virus Corona,1,YDIG,12,
ltr
item
Pajagalan.com: Jauhkan Diri Dari Mental Mengemis dan Berjudi (Bag 2)
Jauhkan Diri Dari Mental Mengemis dan Berjudi (Bag 2)
Pajagalan.com
https://www.pajagalan.com/2008/03/jauhkan-diri-dari-mental-mengemis-dan.html
https://www.pajagalan.com/
https://www.pajagalan.com/
https://www.pajagalan.com/2008/03/jauhkan-diri-dari-mental-mengemis-dan.html
true
4605599093145502030
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content