Tokoh muda Muhammadiyah sekaligus pengamat terorisme, Mustofa Nahrawardaya benang merah dari fenomena tersebut, yaitu situs-situs yang diblokir itu melawan Syiah.
Tokoh muda Muhammadiyah sekaligus pengamat terorisme, Mustofa Nahrawardaya, melihat kejanggalan dari penutupan situs-situs media Islam oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) atas perintah Bandan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) beberapa waktu lalu. Ia memandang ada benang merah dari fenomena tersebut, yaitu situs-situs yang diblokir itu melawan Syiah.
“Yang aneh adalah, karena dari semua tujuh website (yang mengadu ke Kemkinfo) maupun 22 website lainnya (yang sudah diblokir) melawan satu kelompok sama, selama ini yang saya lihat, yaitu kelompok Syiah,” tegas Mustafa dalam acara perbincangan di sebuah stasiun televisi swasta, Rabu pagi (01/04).
Keganjilan itu, kata Mustafa, di dasarkan pada konten dari situs-situs yang diblokir. Sebagian konten website tersebut mendukung, bahkan menjadi mitra BNPT untuk menangkal “terorisme”.
Ia mencontohkan situs gemaislam.com. Situs tersebut mendukung program BNPT. Bahkan, syaikh BNPT dari Yordania Ali Al-Halabi juga pernah diundang gemaislam.com dalam sebuah acara menangkal “terorisme”.
Begitu juga, lanjut Mustafa, ada juga situs yang dikelola oleh pemuda Muhammadiyah. Situs tersebut tidak berbau takfiri.
Mustafa memperingatkan jangan sampai kelompok Syiah yang bertujuan merebut negara memakai tangan BNPT untuk menutup situs-situs media Islam. Web-web tersebut tidak ingin merebut negara, sementara Syiah lebih berbahaya, mereka akan merebut negara yang didudukinya karena hal tersebut tertulis jelas pada faham syiah yang difatwakan oleh Khomeini. /kiblat.net
“Yang aneh adalah, karena dari semua tujuh website (yang mengadu ke Kemkinfo) maupun 22 website lainnya (yang sudah diblokir) melawan satu kelompok sama, selama ini yang saya lihat, yaitu kelompok Syiah,” tegas Mustafa dalam acara perbincangan di sebuah stasiun televisi swasta, Rabu pagi (01/04).
Keganjilan itu, kata Mustafa, di dasarkan pada konten dari situs-situs yang diblokir. Sebagian konten website tersebut mendukung, bahkan menjadi mitra BNPT untuk menangkal “terorisme”.
Ia mencontohkan situs gemaislam.com. Situs tersebut mendukung program BNPT. Bahkan, syaikh BNPT dari Yordania Ali Al-Halabi juga pernah diundang gemaislam.com dalam sebuah acara menangkal “terorisme”.
Begitu juga, lanjut Mustafa, ada juga situs yang dikelola oleh pemuda Muhammadiyah. Situs tersebut tidak berbau takfiri.
Mustafa memperingatkan jangan sampai kelompok Syiah yang bertujuan merebut negara memakai tangan BNPT untuk menutup situs-situs media Islam. Web-web tersebut tidak ingin merebut negara, sementara Syiah lebih berbahaya, mereka akan merebut negara yang didudukinya karena hal tersebut tertulis jelas pada faham syiah yang difatwakan oleh Khomeini. /kiblat.net
COMMENTS