Sikap Seorang Muslim Dalam Menghadapi VIRUS CORONA

Segala puji bagi Allah, tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah, tiada sekutu bagi-Nya dan sesungguhnya Nabi Muhammad adalah rasul-Nya...


Segala puji bagi Allah, tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah, tiada sekutu bagi-Nya dan sesungguhnya Nabi Muhammad adalah rasul-Nya yang telah memberikan contoh dan keteladanan yang sempurna bagi ummatnya. 

Sehubungan dengan merebaknya Virus Corona yang menakutkan, maka persiapan manusia juga beragam dalam menghadapi virus tersebut. Ada yang menimbun sembako karena ada kekhawatiran sulit mendapatkannya. Ada yang mencari APD (alat pelindung diri), masker juga handsanitaizer dan yang lainnya. 

Maka ummat Islam hendaknya punya pegangan, apa yang harus dipersiapkan dalam menghadapi merebaknya Virus Corona yang berbahaya ini, baik secara fisik maupun psikis. 

Maka buku kecil ini saya tulis untuk membekali saudara-saudara kami agar dengan virus yang tengah melanda ini tetap membawa kebaikan bagi ummat Islam, dapat membawa rahmat dan terhindar dari laknat Allah SWT. 

Sebagaimana sabda Nabi SAW, bahwasanya urusan orang yang beriman semuanya pasti baik, jika mendapatkan keuntungan, ia bersyukur dan itu satu kebaikan. Dan jika mendapatkan musibah, ia bersabar dan ini juga adalah satu kebaikan baginya. 

Mudah-mudahan buku kecil ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan dapat membantu menjaga imunitas keimanan dan ketaqwaan kita untuk selalu mengabdi dan berbakti kepada Allah dalam berbagai keadaan dan kondisi yang baik maupun buruk. 
 
Virus Corona adalah virus yang tengah melanda setiap negara di dunia tanpa terkecuali, baik di Asia, Eropa, Amerika, Afrika, bahkan di negara Israel sekali pun. Setiap negara sudah kewalahan dalam menghadapi Virus Corona. Ribuan orang dan puluhan dokter dan profesor telah meninggal. Sekian banyak pejabat yang terpapar Virus Corona, demikian juga menteri dan perdana menteri bahkan pemain sepakbola pun tidak terlepas dari sasaran virus tersebut. 

Maka semua itu cukup mengkhawatirkan umat manusia di dunia, sementara obat penangkalnya belum ada dan belum ditemukan. Puluhan triliyun atau mungkin ratusan trilyun uang telah dikeluarkan untuk menghadapi Virus Corona yang sedang merebak ini. 

Maka dalam hal ini, ummat Islam mesti meyakini bahwa Virus Corona ini adalah ciptaan Allah, tidak ada dokter ataupun profesor yang dapat menciptakan Virus Corona. Para ahli saja belum dapat menjawab, apa itu Virus Corona? Dari apa diciptakannya? Sebesar apa Virus Corona itu? Bagaimana cara pembiakannya? Dan bagaimana upaya membunuhnya? 

Tetapi ummat Islam jangan bersu`uzhan (berburuk sangka) kepada Allah, mengapa Allah menciptakan virus seperti ini yang merugikan dan membahayakan umat manusia. Ummat Islam tetap harus meyakini bahwa

“…Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan semua ini sia-sia…” (Q.S. Âli ‘Imrân: 191) 
 
Tetapi tentu saja di balik semua itu ada ‘ibrah (pelajaran) yang berharga bagi kita semua, di antaranya: 

1. Kita harus menyadari bahwa di balik kekuasaan manusia itu ada Dzat yang Maha Kuasa yang kuasa untuk menentukan segala-galanya dan tidak mungkin kekuasaanya dapat ditolak oleh siapapun, sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya: 

“…dan ketahuilah bahwa kamu sekalian itu tidak akan dapat menentang kekuasaan Allah…” (Q.S. 
al-Taubah: 2) 
 
2. Kita semua mesti yakin, bahwa apapun musibah yang menimpa di bumi ini adalah kehendak Allah, sebagaimana dijelaskan dalam fir-manَ
  
“(Tidak ada suatu  musibahpun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S. al-Taghâbun: 11) 
 
Ayat ini menegaskan bahwa apapun musibah yang terjadi adalah atas izin Allah, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah pasti Allah memberi petunjuk kepada hatinya untuk mencari solusinya. 

3. Allah menimpakan musibah itu agar manusia merendah diri kepada Allah, hal ini sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya: 

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri.” (Q.S. al-An’âm: 42) 
 
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah menimpakan kesulitan dan kesusahan itu agar manusia merendah diri kepada Allah, kembali kepada jalan yang diridhai-Nya, jangan angkuh dengan teknologinya dan kekuasaannya, karena di balik itu ada Dzat yang Maha Kuasa. 

Allah menciptakan ayat-ayat Quraniyyah dan ayat-ayat Kauniyyah agar manusia sadar untuk mengabdi dan berbakti kepada-Nya. Bagi orang yang kuat imannya, dengan ayat quraniyyah pun sudah cukup untuk menggugah kesadarannya untuk mengabdi dan berbakti kepada Allah, tetapi ada juga orang yang baru tergugah kesadarannya dengan ayat kauniyyah, seperti dengan terjadinya bencana tsunami, gempa bumi, angin puting beliung, letusan gunung merapi dan yang lainnya. Dengan peristiwa gempa bumi saja langsung manusia sadar untuk mengucapkan; Lâ Ilâha Illa Allâhu atau takbir. 

Ada juga orang yang dengan ayat kauniyyah juga tidak dan belum sadar malah menganggapnya hanya bencana alam saja, seperti putra nabi Nuh a.s, di saat terjadi banjir bah yang melanda dan ketika diajak oleh nabi Nuh untuk ikut naik perahunya, ia menjawab; 

“Anaknya menjawab: “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!...” (Q.S. Hûd: 43) 
 
Nabi Nuh langsung menjawab: 

“Nuh berkata: “Tidak ada yang dapat menyelamatkan dirinya hari ini dari siksa Allah …” (Q.S. Hûd: 43) 
 
Tetapi putranya tidak mau memenuhi ajakan ayahnya dan dia termasuk orang yang ditenggelamkan. Dalam hal ini Allah mengingatkan kita dengan firman:
 
“Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan syaitanpun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.” (Q.S. al-An’âm: 43) 
 
Ayat ini menggugah kita dengan ungkapan; mengapa di saat datang siksa kami mereka tidak merendah diri kepada Allah bahkan bertambah keras hati mereka dan syetan telah berhasil menghiasi perbuatan mereka sehingga tidak merasa bersalah. 
Dan jika manusia tidak sadar dengan peringatan dari Allah, bisa saja Allah menimpakan bencana yang lebih besar lagi. 

Bayangkan saja kalau Allah memperpanjang musibah Corona selama setahun penuh, ekonomi pasti hancur, keamanan pasti tidak akan terkendali dan mungkin jutaan bahkan ratusan juta manusia akan meninggal, Na’ûdzu Billâhi Min Dzâlika. 
 
4. Bertawakkallah kepada Allah di saat mendapat kesulitan; 
Di saat mendapat kesulitan Allah telah memerintahkan kita agar bertawakkal kepada-Nya, hal ini sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya: 

“Dan bertawakkallah kepada Allah. Dan cukup Allah-lah  untuk dijadikan andalan.” (Q.S. alAhzâb: 3) 
 
Dalam ayat lain Allah berfirman: 

“(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: 

“Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.” (Q.S. Âli ‘Imrân: 173) 
 
Orang-orang kafir pernah meneror para shahabat bahwa orang-orang kafir di Mekkah sedang mengumpulkan pasukannya untuk membumihanguskan Madinah, maka hendaklah kamu takut, tetapi ancaman itu makin menambah kuat iman mereka dan mereka menyatakan; “Cukuplah Allah menjamin kami dan Dia adalah sebaik-baik yang dijadikan andalan.” Demikian juga kita  bangsa Indonesia sedang dicekam dengan penuh rasa ketakutan dengan merebaknya Virus Corona, maka bertawakkallah kepada Allah dan mohon perlindungan kepada-Nya karena Allah-lah yang menciptakan Corona, Allah juga yang kuasa untuk menghilangkannya. Jangan pernah mengatakan ‘perang’ dengan Corona karena terkesan menantang dan menentang kekuasaan Allah, jangan juga ‘melawan’ Corona, tetapi marilah berlindung kepada Allah agar kita diselamatkan dari bahaya Virus Corona dengan berusaha sekuat tenaga sesuai dengan kemampuan kita. 

Pernah ada seorang shahabat datang kepada Rasulullah, kemudian Rasul bertanya: “Naik apa kamu ke sini?” ia menjawab: “Naik unta ya Rasulullah.” Rasul bertanya lagi: “Dimana unta itu?” ia menjawab: “Saya lepaskan dan bertawakkal kepada Allah.” Nabi SAW bersabda: 

“Ikatlah dulu (untanya) baru bertawakkal kepada Allah.”  
 
Hadits ini menunjukkan bahwa bertawakkal kepada Allah itu hendaklah disertai usaha yang maksimal. 

5. Yakinilah bahwa jika Allah hendak menimpakan bencana, maka tidak akan ada yang dapat menghilangkannya kecuali Allah; sebagaimana ditegaskan dalam firman Nya

“Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Yunus: 107) 
 
Ayat ini mengingatkan kita bahwa jika Allah hendak menimpakan kemadharatan atau kesusahan, maka tiada seorang pun yang dapat menghilangkan kesulitan itu kecuali Allah. dan jika Allah hendak menimpakan kebaikan, maka tiada seorang pun yang dapat menolak karunia Allah. Allah bisa saja menimpakan semua itu kepada siapapun yang Dia kehendaki, ingatlah bahwa Allah itu Maha Pengampun dan Maha Penyayang bukan Maha Kejam dan Maha Penzhalim. Perkuatlah iman kita karena kekuatan iman akan membuat kita ‘imun’ dalam menghadapi berbagai kesulitan dan cobaan. 

Pada umumnya manusia dengan Virus Corona itu adalah takut mati, padahal mati itu satu keniscayaan, tidak mungkin dapat disegerakan atau ditangguhkan. Bagi ummat Islam, bukan takut mati tetapi harus takut dengan apa yang akan terjadi setelah mati, yaitu masa hidup yang abadi setelah mati. Apakah ia layak mendapatkan pahala dengan memasuki surga sebagai tempat kemikmatan yang abadi atau dengan memasuki neraka sebagai tempat siksaan dan penderitaan yang abadi. Dalam hal ini Allah SWT menegaskan dalam firman

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (Q.S. Âli ‘Imrân: 185) 
 
Ayat ini mengingatkan kita bahwa: 
1. Setiap jiwa (orang) pasti akan merasakan kematian dan akan mendapatkan imbalan pahala di hari kiamat. 
2. Barangsiapa yang dijauhkan dari api neraka dan dimasuk-kan ke surga, maka itulah orang yang paling beruntung. 
3. Tetapi banyak manusia yang tertipu dengan kehidupan dunia dan kemewahannya serta melupakan akhirat. 
 
Setiap manusia seharusnya memper-
tanyakan dirinya; apakah kira-kira ia akan dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke surga? Atau ia akan

“Dijauhkan dari surga dan dimasukkan ke dalam neraka.”  
 
Dalam ayat lain, Allah mengingatkan kita dengan firman

“Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Q.S. al-Jumu’ah: 8) 
 
Ayat ini mengingatkan kita bahwa: 
1. Kematian itu pasti akan menjemput kamu walau kamu berusaha lari untuk menghindarinya. 
2. Kamu semua akan dikembalikan kepada Allah, Dzat yang Maha Mengetahui hal-hal yang ghaib dan yang nyata. 
3. Allah akan menjelaskan kepada kamu apa yang telah kamu lakukan sejak di dunia untuk mendapatkan balasan dari amal perbuatannya. 

Kita selalu digencarkan dengan Virus Corona dan semua orang merasa takut dengan bahaya virus tersebut yang setiap hari semakin merebak di seluruh dunia. Tetapi kadang kita lupa dan melupakan dengan ‘virus’ yang tidak kurang membahayakan daripada Corona, yaitu ‘Virus Syetan’ yang jauh lebih berbahaya dari segala macam virus yang ada di muka bumi ini. Virus ini akan menyerang setiap individu tanpa terkecuali bahkan terhadap anak balita sekalipun. 

Allah SWT mengingatkan kita dengan firman-Nya: 

“…dan barangsiapa yang menjadikan syaitan sebagai qarin (pendamping) atau corona bagi dirinya, maka sungguh syetan itu adalah sejelek-jelek corona.” (Q.S. al-Nisâ: 38) 
 
Setiap orang pasti akan diserang, baik itu pemuda atau manula, laki-laki atau perempuan, pejabat atau rakyat, yang sehat atau yang sakit bahkan ulama pun menjadi sasarannya. Syetan itu selalu berada di setiap lini dan tempat, baik di pasar, kantor, pabrik, tempat hiburan atau di tempat pariwisata bahkan di mesjid dan tempat-tempat ibadah yang lainnya, pasti hadir untuk menggoda dan menjerumuskan manusia ke jurang kehancuran agar rugi dunia dan akhiratnya. Virus Syetan tidak bisa disemprot dengan disinfektan, tidak terhalang dengan alat pelindung diri (APD), syetan pasti bisa menembus dimana pun kita berada, korbannya pun sudah puluhan malah ratusan juta orang yang terpapar dengan Virus Syetan. 

Tentu saja kita pun harus serius menghadapi dan menangkal virus ini dan kita pun terus diingatkan untuk selalu wajib berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang dirajam. 
 
Syetan adalah musuh manusia yang tangguh dan bisa menyerang dari setiap arah. Syetan sebagai musuh wajar kita perhitungkan kekuatannya, di antaranya: 

1. Dilihat dari segi usia, ia telah berumur jutaan tahun sejak Nabi Adam sampai sekarang, dan belum ada yang mati, dia adalah ‘jago kolot’. 

2. Dilihat dari segi pengalaman, tentu saja syetan sudah banyak pengalaman, orang setingkat Nabi Adam dan Siti Hawa pun pernah tergoda dengan rayuannya, dengan Fir’aun dan Raja Namrud pun syetan kenal dan akrab dengan penjahat-penjahat kaliber dunia sekalipun. 

3. Dilihat dari ketekunannya, syetan sangat tekun untuk menggoda manusia, ia tidak pernah tidur selama manusia bangun, dimana pun manusia berada, pasti syetan selalu berada dengannya. 

4. Dilihat secara indrawi, syetan pasti melihat manusia sedangkan manusia tidak mungkin dapat melihatnya. Bayangkan saja kalau dua petinju dipertarungkan, yang satu melihat dan yang satunya lagi buta, petinju mana kira-kira yang akan menang? Pasti petinju yang dapat melihat yang akan menang, cukup satu ronde pun, yang buta pasti babak belur. Demikian juga jika dua kesebelasan bola bertanding, yang satu dapat melihat dan kesebelasan lainnya buta semuanya. Tentu saja kesebelasan yang buta pasti akan kalah dengan skor yang sangat mencolok, bisa-bisa skornya 100-0. 

Demikian pula pertandingan manusia vs syetan, tentu saja manusia akan kalah, mengingat jauh tidak seimbang kekuatannya, baik umurnya, pengalamanna maupun indrawinya. Lalu bagaimana solusinya? Teknisnya, berlindung saja kepada Allah, dimana Allah dapat melihat syetan sedangkan syetan tidak dapat melihat Allah, sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya; 

“Pandangan manapun tidak akan dapat melihat Allah, sementara Allah dapat melihat semua pandangan…” (Q.S. al-An’âm: 103) 
 
Analoginya bagaikan kita dicegat oleh seekor anjing galak yang terus menerus menggonggong kita, kalau kita perhitungkan kekuatannya, suaranya lebih keras anjing daripada suara kita, demikian juga giginya lebih kuat, larinya pun lebih cepat anjing, demikian juga kulitnya. 

Maka teknisnya, laporkan saja anjing galak tersebut kepada majikannya, kemudian dipanggilnya oleh majikannya dan kita pasti bisa lewat dengan aman dan selamat.  

Demikian juga dalam menghadapi godaan syetan, berlindunglah kepada Allah demi keselamatan diri kita. 

Demikian juga sikap seorang muslim dalam menghadapi Virus Corona ini, kita dituntut untuk; 

1. Bertawakkal kepada Allah dan ikhtiar sedapat mungkin yang dapat kita lakukan. 

2. Berlindunglah kepada Allah karena Allah-lah sebaik-baik tempat berlindung;
“Tiada tempat berlindung dan tiada tempat keselamatan kecuali berlindung kepada-Mu.”  

3. Tingkatkanlah kualitas ketaqwaan kita kepada Allah, baik dalam wujud ibadah ritual ataupun ibadah sosialnya. 

4. Bersabarlah jika mendapatkan musibah, karena dengan bersabar Allah menjanjikan akan memberikan pahala yang besar. 

5. Ingatlah bahwa musibah apapun akan menjadi kifarat terhadap dosadosa kita. 

6. Do’akanlah saudara-saudara kita yang sudah terpapar Virus Corona agar lekas sembuh. 

7. Ta’atilah petunjuk dan arahan dari pemerintah untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan. 

8. Tentang cuci tangan, sebetulnya ummat Islam sudah terbiasa dengan cuci tangan karena minimalnya 10 kali cuci tangan setiap hari di luar cuci tangan untuk makan dan setelah makan, karena di saat mulai berwudhu diperintahkan cuci tangan dulu minimal satu kali sampai tiga kali sampai pergelangan tangan dan cuci tangan lagi di saat mencuci tangan sampai sikut. 
Ini berarti, cuci tangan 10 kali minimalnya perhari. Demikian juga Nabi memerintahkan untuk membersihkan sela-sela jari dengan sabdanya: 
“Sempurnakan wudhu dan selasela di antara jari-jemari…” 
Bahkan Nabi memerintahkan untuk berkumur-kumur dan menghirup air ke hidung kemudian mengeluarkannya lagi. 

9. Mudah-mudahan amal saudara-saudara kita yang telah meninggal, baik tenaga medis, dokter dan masyarakat dapat diterima di sisi Allah sebagai amal shaleh dan mendapatkan tempat yang mulia di sisiNya. 

10. Mudah-mudahan Allah segera mencabut ujian yang berat yang menimpa bangsa dan negara kita ini. 

11. Bantulah saudara-saudara kita yang miskin yang telah kehilangan mata pencahariannya selama dilanda wabah Virus Corona ini. 

12. Alhamdulillah, kita bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah kita yang begitu sigap dalam mengatasi wabah Virus Corona yang melanda negeri kita tercinta ini. 

Demikianlah buku kecil ini penulis susun sebagai wujud rasa tanggungjawab sebagai seorang muslim dalam rangka saling memberi washiyyat terhadap sesama muslim lainnya. Semoga buku kecil ini bisa bermanfaat. Teriring do’a; 

“…ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.”  [Q.S. al-A’râf: 23] 

“…Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.”  [Q.S. al-Baqarah: 201] 

Garut, 1 April 2020 
Penulis, 
KH. Aceng Zakaria

COMMENTS

Nama

Aam Amiruddin,3,Adab Berada dalam Masjid,2,Adab Di Majelis,1,Adab Di Majlis,1,Adab di Masjid,2,Adab Islami,9,Adab Menuntut Ilmu,2,Adab Penuntut Ilmu,1,Adab Terhadap Allah,1,Adab Terhadap Allah Azza wa Jalla,1,Adab Terhadap Ayah Bunda,1,Adab Terhadap Ibu Bapak,1,Adab Terhadap Orang Tua,1,Akhlak Islami,1,Aliran Sesat,1,Amin Saefullah Muchtar,2,Android,1,apakah hormat bendera haram,1,Aplikasi,1,Aqidah,1,Artikel,44,Artikel Adab,1,artikel fikih,1,artikel fiqh,1,artikel Islam,22,Artikel Kiriman,58,Artikel Ramadhan,9,Artikel Siyasah,2,artikel tahajud,1,Artis Jadi Nabi,1,Artis Nabi,1,Artis Teladan,1,Awal Ramadhan,2,Baiti Jannati,10,Berita,31,Berita Persatuan Islam,2,Biografi,9,Buku,19,Bulughul Maram,1,Cerita Renungan,10,Dari Redaksi,5,Dewan Hisbah,10,Dewan Hisbah PP Persis,12,Dialog Islam Garuda,48,Diary Islami,1,Download,12,Download MP3 Alquran,2,Dunia Islam,6,Ekonomi dan Bisnis,4,Essay,1,Fatwa Dewan Hisbah,11,Fatwa Dewan Hisbah Persatuan Islam,10,Fatwa Dewan Hisbah Persis,10,Featured,6,Film Umar bin Khattab,32,Fiqh Ibadah,11,Hadits,2,hukum bendera negara,1,hukum mengangkat tangan hormat bendera,1,hukum menghormat pada bendera,1,Ibadah,4,Ibadah dan Muamalah,5,Iedul Fitri,2,Informasi,1,Internasional,13,Istifta,40,Istiqro',6,Jadwal Puasa,1,Jadwal Shaum,1,Jihad PP Persis,13,Kajian,29,Kajian Ramadhan,8,Kesehatan,1,Khazanah,1,Khutbah,19,Kisah Adam menurut alquran,1,Kisah dalam Alquran,2,Kisah Hud menurut alquran,1,Kisah Idris menurut alquran,1,Kisah Ishaq menurut alquran,1,Kisah Ismail menurut alquran,1,Kisah Lengkap Nabi Adam,1,Kisah Lengkap Nabi Hud,1,Kisah Lengkap Nabi Idris,1,Kisah Lengkap Nabi Ishaq,1,Kisah Lengkap Nabi Ismail,1,Kisah Lengkap Nabi Luth,1,Kisah Lengkap Nabi Nuh,1,Kisah Lengkap Nabi Shalih,1,Kisah Luth menurut alquran,1,Kisah Nabi,8,Kisah Nuh menurut alquran,1,Kisah Shalih menurut alquran,1,Kitab,1,Kolom Hikmah,7,Kolom Motivasi,8,Kristologi,1,kumpulan fatwa dewan hisbah persis,10,Kurban,2,MBC,1,MPI,2,Musik Islami,7,Muslimah,6,Nabi Adam,1,Nabi Adam dalam Alquran,1,Nabi Hud,1,Nabi Hud dalam Alquran,1,Nabi Idris,1,Nabi Idris dalam Alquran,1,Nabi Ishaq,1,Nabi Ishaq dalam Alquran,1,Nabi Ismail,1,Nabi Ismail dalam Alquran,1,Nabi Luth,1,Nabi Luth dalam Alquran,1,Nabi Nuh,1,Nabi Nuh dalam Alquran,1,Nabi Shalih,1,Nabi Shalih dalam Alquran,1,Nasional,11,Oase Iman,39,Penerbit Jabal,4,Pengajian Ahad Viaduct,13,Pengajian Pajagalan,2,pentingnya sholat dhuha,1,Percikan Iman,2,Persatuan Islam,5,Politik,1,Politik Islam,2,Profil,1,qiaymul lail,1,Quran dan Hadits,12,Quran Digital,1,Qurban,1,Redaksi,4,Resensi Buku,2,RG-UG,1,Ringkasan Khutbah,7,Ringkasan Khutbah Jum'at,15,Sejarah Islam,5,shalat malam,1,shalat tahajud,1,Shiddiq Amien,13,Sholat,1,sholat dhuha,1,Sholat Rawatib,1,Sholat Sunnat,1,Shop,19,Sigabah,3,Sigabah.com,4,Siyasah,2,Suara Santri,1,Surat Edaran PP Persis,2,Sya'ban,1,Syaaban,1,Syiah Bukan Islam,7,Tanya Jawab Bersama Ust Aam,11,tanya jawab islam,12,Tanya Jawab Seputar Bulan Ramadhan,9,Tazkiyatun Nafs,8,The Epic Series Omar,27,Tibbun Nabawi,1,Tsaqofah,3,Umar bin Khattab Series,5,Video,55,Virus Corona,1,YDIG,12,
ltr
item
Pajagalan.com: Sikap Seorang Muslim Dalam Menghadapi VIRUS CORONA
Sikap Seorang Muslim Dalam Menghadapi VIRUS CORONA
Pajagalan.com
https://www.pajagalan.com/2020/04/sikap-seorang-muslim-dalam-menghadapi.html
https://www.pajagalan.com/
https://www.pajagalan.com/
https://www.pajagalan.com/2020/04/sikap-seorang-muslim-dalam-menghadapi.html
true
4605599093145502030
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content