Rangkuman tanya jawab kajian Dialog Islam subuh bersama Ustadz Anshorudin Ramdhani, Selasa, 21 April 2020

Rangkuman tanya jawab kajian Dialog Islam subuh bersama Ustadz Anshorudin Ramdhani, Selasa, 21 April 2020 *Tanya* Aisyah selalu membaca sura...

Rangkuman tanya jawab kajian Dialog Islam subuh bersama Ustadz Anshorudin Ramdhani, Selasa, 21 April 2020



*Tanya*
Aisyah selalu membaca surat  mu'awwidzatain saat Rasulullah sakit menjelang akhir kehidupan Beliau, surat apakah yg termasuk dgn surat mu'awwidzatain?
*Jawab*
Mu'awwidzatain adalah surat yg berisikan permohonanan, perlindungan kpd Allah SWT scr khusus. Krn  surat Mu'awwidzatain  diawali dgn kalimat _Qul_
Surat tsb adalah *Al Falaq* *An Nas* ditambah dgn *Al Ikhlas*

Namun surat Mu'awwidzatain ini bkn hanya dibaca disaat akan mengobati atau mendoakan seseorng dgn cara meruqyah,, tp disunahkan juga kita baca disaat akan tidur.

*Tanya*
Izin bertanya perihal hadis riwayat Imam Muslim No. 4082 yg isinya _Letakanlah  tanganmu di tubuhmu yg terasa sakit, kmdn ucapkan bismillah 3x, kmdn baca A'uudzu bi'izzatillahi wa qudratihi min syarri maa ajidu wa uhadziru_   apakah ini shahih?
*Jawab*
Shahih dan boleh diamalkan, meski di hadis yg lain disebutkan membaca bismillahnya 7x. 


*Tanya*
Apa artinya _Allohumma antassakam waminka salam tabarakta yadzaljalali wal ikraam_ ?
*Jawab*
Ya Allah Engkaulah yg menyelamatkan dan dari Engkaulah keselamatan itu, Maha Berkah Engkau wahai, Dzat  yg memiliki Kemegahan dan Kemuliaan


*Tanya*
Apakah boleh memberi makanan ke kucing yg mengandung babi, krn bbrp merk makanan kucing tdk ada  label halalnya krn mengandung babi jg. Lalu bgmn hukumnya jika disentuh dan  menyimpan  di kulkas bersama dgn makanan manusia?
*Jawab*
Utk hewan tdk terkena hukum halal dan haram, baik makanannya maupun minumannya. Krn kucing tdk termasuk hewan ternak yg akan diambil daging dan susunya.

Jd, meskipun kita tau bhw makanan kucing yg kita berikan mengandung babi, boleh2 saja. Namun sebaiknya beri makanan kucing yg baik dan layak yg tdk mengandung babi, dan jgn disimpan di kulkas bersama makanan manusia. 


#sekedar info,, katanya merk Royal canin tdk mengandung babi, yg mengandung babi whiskas dan frieskis.


*Tanya*
Perintah Rasul utk menggenapkan lafadz adzan dan mengganjilkan lafadz iqomah, kecuali pd lafadz iqomah _Qodqo matish sholah_ ada pd redaksi hadis yg mana?
*Jawab*
_Bilal diperintah oleh Rasullah SAW utk menggenapkan lafadz adzan dan mengganjilkan lafadz iqomah kecuali lafadz qodqo matish sholat_  HR Bukhari

Namun hadis ini perlu penjelasan dgn hadis2 yg lain, ternyata  di dlm tinjauan ilmu hadis, baik scr sanad dan matan,  dlm prakteknya, lafadz iqomah boleh dilakukan digenapkan dan  boleh diganjilkan.

Scr ilmu periwayatan, hadis ini shohih dan jelas, bhw lafadz iqomah satu kali satu kali, tp dlm prakteknya pengamalan sahabat, ternyata ada sahabat yg mengamalkan iqomah dgn cara menggenapkan, jd dimulai dari lafadz talbir dibaca dua kali dua kali, kecuali Laa ilaha illallahu 1x.

Jd lafadz iqomah boleh ganjil boleh genap.


*Tanya*
Saya suka pake kalung terapi yg ada lafdz Allahnya,, apakah klo ke WC hrs dibuka?
*Jawab*
Tidak usah dibuka, krn Nabi membuka cincinnya yg ada lafadz nya agar saat berwudhu air merata ke sela2 jarinya. Yg tdk boleh adalah sholat dan membaca Al Qu'ran di WC.


*Tanya*
Ustadz minta saran cara menghadapi orangtua (ayah yang selalu temperamental) kalau ada kesalahan atau tidak disiplin, langsung menegur dengan cara yang menyakiti hati, dan hal itu membuat saya dan ibu saya suka sakit hati. Kalau saya memberi tahu kepada ayah saya jangan marah, malah dianggap orang yang tidak punya adab padahal sudah baik baik, jadi intinya egois.
*Jawab*
Ingat2 saja semua jasa ayah yg sdh membesarkan kita,, maklumi dan maafkan semua kekurangannya dan doakan agar ayah tdk temperamental lagi. 


*Tanya*
Mohon dijelaskan hadis berikut ini, Dari sahabat Abu Hurairah, dari Rasulullah SAW, Beliau bersabda, _sesungguhnya Allah akan mengutus bagi umat ini pd setiap awal 100 tahun seorng mujaddid alias pembaharu yg akan memeperbaharui agama ini_ HR Abu Dawud, Imam Bayhaqi 
*Jawab*
Mujaddid itu bkn pembaharu yg akan memperbaharui agama atau membuat agama baru,  namun mengembalikan agama kpd Al Qur'an dan sunnah yg pd saat itu sdh tercampur dgn bid'ah, tahayul, khurofat dan syirik. 
Hal ini sdh pasti setiap 100 tahun sekali. 


*Tanya*
Amalan menjelang nisfu Sya'ban, sholatnya sholat biasa atau ada sholat khusus?
*Jawab*
Hadia yg membahas amalan2 Nisfu Sya'ban semua  dhaif, sehingga tdk bisa diamalkan.


*Tanya*
Apakah benar kalau kita meninggalkan sholat berjamaah di masjid krn wabah, hukumnya sunnah?
*Jawab*
Sholat berjamaah tdk wajib dilaksanakan di masjid,, hanya lbh utama di masjid


*Tanya*
Menikahi anak sepupu boleh atau tdk, sprt dl QS An Nisa ayat 23,.
*Jawab*
Nikah dgn sepupuan boleh. 


*Tanya*
Bgmn hukum makan di restoran  all you can eat dlm hukum Islam
*Jawab*
All you can eat itu termasuk pd muamalah. Dmn sdh diperhitungkan oleh pihak manajemen restoran, sehingga tdk ada pihak yg dirugikan. 


*Tanya*
Apa yg dimaksud dgn _menggangganggu Allah dan Rasulnya_ dlm QS Al Ahzab ayat 57
*Jawab*
Tdk mempelajari Al Qur'an dan Sunnah Nabi dgn baik dan benar dan tdk mengamalkannya. 
Intinya, agama hanya tergantung pd pikiran dan hawa nafsunya saja


*Tanya*
Saya sering komen beda pendapat dgn pucuk pimpinan DKM, sampai sering ketua DKM berbicara kpd saya utk mengundurkan diri jika kptsn yg diambil tdk berkenan bhkn ada rumor seolah2 saya ingin jd Ketua DKM. Pdhl saya selalu manut  kod keputisan terakhir DKM, apalagi ada niat pemakzulan
*Jawab*
Kita berjuang bkn krn manusia tp krn Allah. Jika kita mengharapkan suara yg sama dlm organisasi, adalah suatu hal yg tdk mungkin, krnnya ada musyawarah utk mufakat. 
Apalagi kita sbg bawahan, lbh baik kita tetap mengerjakan semua kewajiban kita dan melaksanakan apa yg sdh dimufakatkan dlm musyawarah meski kita tdk menyetujuinya


*Tanya*
Bolehkah sholat berjamaah menggunakan masker? Krn ada yg bilang tdk sah, krn hidung terhalang.
*Jawab*
Boleh.


*Tanya*
Bolehkan sholat istikharah berkali2 dlm satu hari?
*Jawab*
Jika kita melakukan sholat istikharah berulang2, itu seakan2 kita mendikte pd Allah utk segera dikabulkan atau memberi jalan. 


*Tanya*
Mohon dijelaskan QS Al Baqarah ayat 114
*Jawab*
Ayat ini dicoba dikait2kan dgn penutupan masjid dan  pelarangan sholat berjamaah di masjid. Pdhl sebenarnya bkn dilarang, hanya dibatasi, meski sebenarnya kita patut curiga, ada apa dgn semua ini, hanya jgn berlebihan. 

Krn utk zona yg masih hijau,, sampai sekarang msh banyak masjid yg melaksanakan sholat berjamaah 5 waktu dan jumatan 


*Tanya*
Atasan saya selalu bicara, "kita hrs manut pd aturan pemerintah, kalau tdk, bgmn nanti umat Islam mati semua". Ini berkenaan dgn wabah corona. 
*Jawab*
Benar,, kita hrs taat pd aturan dan himbauan pemerintah. 


*Tanya*
Apa boleh sholat tahajud setelah sholat isya, tnp tidur terlebih dahulu?
*Jawab*
Boleh saja jika blm terbiasa bangun malam, atau utk yg sulit tidur dan tidurnya sangat larut.


*Tanya*
Bolehkah kita tetap melanjutkan sahur kmdn adzan berkumandang?
*Jawab*
Boleh

_Jika salah seorng diantara kalian mendengar adzan, sedangkan sendok masih ada di tangan, jangalah dia letakkan sendok itu hingga selesai makannya_


*Tanya*
Menyikapi kondisi skrng, disarankan utk ibu2 disarankan sholat tarawehnya dilaksanakan di rumah
*Jawab*
Ikuti saja semua anjuran pemerintah


*Tanya*
Kalau membaca doa sesudah BAB, dibacakan di dlm atau diluar kmr mandi?
*Jawab*
Boleh di dlm maupun di luar kamar mandi. 


*Tanya*
Doa Allohumma salimni fii romadhona apakah bisa diamalkal sblm ramadhan?
*Jawab*

Doa menyambut ramadhan 
Sebagaimana telah kita maklumi bahwa kualitas ibadah Ramadhan kita sangat dipengaruhi oleh keilmuan terhadap petunjuk Allah dan Rasulullah saw. yang termaktub dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Tanpa keilmuan, tingkat akurasi pengamalan serta ruh penghayatan kita terhadap syarat dan ketentuan serta nilai ibadah itu terkadang menjadi “liar” dan “kering”. Sehubungan dengan itu, tidak sedikit di antara orang Islam yang menyikapi Ramadhan sebagai “ibadah musiman” atau aktifitas rutin belaka.
Di antara ilmu yang perlu disosialisasikan kepada umat adalah mengenai sumber-sumber hadis sebagai pedoman praktis beribadah di bulan Ramadhan. Sebab, tidak sedikit hadis, yang sering kali disampaikan oleh sebagian khatib dan ustadz, baik dalam acara pengajian, buku, media elektronik maupun internet, ternyata selain tidak dapat dipastikan bersumber dari Nabi saw., juga terkadang redaksi dan maksudnya telah menyimpang dari rujukan yang sebenarnya. Dalam situasi semacam ini, keberadaan seorang ulama, yang istiqamah dalam mengemban amanat ilmiah dan membimbing umat, mutlak diperlukan. Semoga pandangan para ulama yang tersaji dalam tulisan sederhana ini menjadi salah satu di antara sekian banyak rujukan dalam usaha meningkatkan kualitas ibadah Ramadhan kita.
 
Rujukan Hadis Ibadah Ramadhan
Hadis Nabi merupakan sumber ajaran Islam, disamping al-Qur’an. Dilihat dari periwayatannya hadis berbeda dengan al-Qur’an. Untuk al-Qur’an, semua periwayatanya berlangsung secara mutawatir, sedang untuk hadis, sebagian periwatannya berlangsung secara mutawatir dan sebagian lagi berlangsung ahad.
Hadis mengenal istilah shahih, hasan, dhaif bahkan mawdhu’ (palsu) yang menunjukkan derajat statusnya. Hal demikian itu berarti menghendaki kita memperlakukan hadis secara berbeda sesuai dengan statusnya, sehingga dalam kaitan hadis kita harus cermat, siapa yang meriwayatkan, bagaimana isinya dan bagaimana kualitasnya. Kualitas dari hadis ini akan berpengaruh pada pengambilan hadis, baik dalam pijakan hukum Islam maupun bidang lainnya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa al-Qur’an tidak lagi perlu dilakukan penelitian terhadap keasliannya, karena sudah tidak ada keraguan terhadapnya. sedangkan hadis perlu sikap kritis untuk menyikapi kehadirannya dengan diadakan penelitian, dari penelitian ini akan diketahui bahwa hadis ini memang benar dari Nabi Muhammad dan bukan hadis yang palsu. Penelitian ini bukan meragukan keseluruhan hadis Nabi tetapi lebih kepada kehati-hatian kita dalam pengambilan dasan hukum dalam agama. Inilah bukti bahwa kita benar-benar ingin mengikuti Nabi Muhammad dan menjalankan Islam sepenuhnya.
Dari pentingnya permasalahan ini maka muncullah berbagai macam kritik atas hadis dengan hadirnya metodologi kritik hadis atau metodologi penelitian hadis. Dalam ilmu hadis tradisi penelitian ini lebih difokuskan kepada unsur pokok hadis, meliputi sanad (matai rantai riwayat), matan(teks dan kandungan) dan rawi (wartawan hadis).
Berdasarkan metodologi penelitian hadis itu kita akan menganalisa beberapa contoh hadis yang berhubungan dengan bulan Ramadhan dan shaum di bulan itu, sebagai berikut:
 
Hadis Tentang Doa khusus menyambut Ramadhan
Hadis yang berkaitan dengan doa tersebut terbagi menjadi dua macam: Pertama, dirangkaikan dengan bulan Rajab dan Sya’ban. Kedua, Tanpa dirangkaikan dengan bulan Rajab dan Sya’ban.
 
Pertama, dirangkaikan dengan bulan Rajab dan Sya’ban.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِي رَمَضَانَ وَكَانَ يَقُولُ لَيْلَةُ الْجُمُعَةِ غَرَّاءُ وَيَوْمُهَا أَزْهَرُ
Dari Anas bin Malik, ia berkata, “Nabi saw. apabila masuk bulan Rajab, beliau berdoa, ‘Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban, dan berkahilah kami pada bulan Ramadhan.’ Dan beliau berkata, ‘Malam Jumat itu indah dan siang harinya bercahaya’.” HR. Abdullah bin Ahmad. [1]
Dalam riwayat lain dengan redaksi:
إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
“Apabila masuk bulan Rajab, beliau berdoa, ‘Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan’.” [2]
 
Kedudukan Hadis
Meski diriwayatkan oleh banyak mukharrij (pencatat dan periwayat hadis), namun semua jalur periwayatan hadis itu melalui seorang rawi bernama Za’idah bin Abu ar-Ruqad. Ia menerima dari rawi Ziyad bin Abdullah an-Numairi. Dengan demikian, hadis di atas dikategorikan sebagai hadis gharib mutlaq (benar-benar tunggal).
Menurut penelitian para ahli hadis, hadis di atas dhaif karena dua sebab:
 
Pertama, rawi Za’idah bin Abu ar-Ruqad
Rawi tersebut telah di-jarh (dikritik) oleh para ahli hadis, antara lain:
Imam al-Bukhari berkata, “Dia munkar al-Hadits.” [3] Imam al-Bukhari berkata:
كُلُّ مَنْ قُلْتُ فِيْهِ مُنْكَرُ الْحَدِيْثِ لاَ تَحِلُّ الرِّوَايَةُ عَنْهُ
 “Setiap orang yang aku katakan padanya, ‘munkar al-Hadits’ tidak halal meriwayatkan hadis darinya.” [4]
Abu Dawud berkata, “Saya tidak mengenal khabarnya.” [5] An-Nasai berkata, “Saya tidak tahu siapa dia.” [6] Adz-Dzahabi berkata, “Dia dha’if.” [7]
 
Kedua, rawi Ziyad bin Abdullah an-Numairi
Rawi tersebut telah di-jarh (dikritik) oleh para ahli hadis, antara lain: Ibnu Ma’in berkata, “Pada hadisnya terdapat kedhaifan.” [8] Abu Hatim berkata, “Hadisnya dicatat dan tidak dapat digunakan hujjah.” [9]
Abu Ubaid al-Ajiri berkata, “Saya bertanya kepada Abu Dawud tentangnya (Ziyad), maka ia mendhaifkannya.” Ibnu Hiban berkata, “Dia keliru.” [10]
Kata Ibnu Hajar, “Ibnu Hiban menyebutkannya pula dalam kitab ad-Dhu’afa, dan ia berkata, “Dia (Ziyad) munkar al-Hadits, meriwayatkan dari Anas sesuatu yang tidak menyerupai hadis para rawi tsiqat. Dia ditinggalkan oleh Ibnu Ma’in.” [11]
 
Penilaian Para ulama Terhadap Hadis di atas:
Al-Baihaqi berkata:
تفرد به زياد النميري وعنه زائدة بن أبي الرقاد قال البخاري : زائدة بن أبي الرقاد عن زياد النميري منكر الحديث
“Ziyad an-Numairi menyendiri dengan hadis itu, dan darinya diterima oleh Za’idah bin Abu ar-Ruqad. Al-Bukhari berkata, ‘Za’idah bin Abu ar-Ruqad dari Ziyad an-Numairi, munkar al-Hadits’.” [12]
An-Nawawi berkata:
وروينا في حلية الأولياء بإسناد فيه ضعف
“Dan kami meriwayatkan dalam kitab Hilyah al-Awliya dengan sanad yang padanya terdapat kedaifan.” [13]
Al-Haitasmi berkata:
رواه البزار وفيه زائدة بن أبي الرقاد قال البخاري منكر الحديث وجهله جماعة
“Diriwayatkan oleh al-Bazzar dan padanya terdapat rawi Za’idah bin Abu ar-Ruqad. Al-Bukhari berkata, ‘Dia munkar al-Hadits’ dan dinilai majhul (tidak dikenal) oleh sekelompok ulama.” [14]
Al-Munawi berkata:
وقال البخاري : زائدة عن زياد منكر الحديث وجهله جماعة وجزم الذهبي في الضعفاء بأنه منكر الحديث
“Al-Bukhari berkata, ‘Dia munkar al-Hadits’ dan dinilai majhul (tidak dikenal) oleh sekelompok ulama. Dan Adz-Dzahabi telah menetapkan dalam kitabnya adh-Dhu’afa bahwa dia munkar al-Hadits.” [15]
Ahmad Syakir berkata, “Isnaduhu dha’iefun(sanadnya dhaif).” [16] Syekh Syu’aib al-Arnauth berkata, “Isnaduhu dha’iefun(sanadnya dhaif).” [17]
 
Kesimpulan Hadis Pertama
Hadis yang berkaitan dengan doa menyambut Ramadhan yang dirangkaikan dengan bulan Rajab dan Sya’ban kedudukannya dhaif dan tidak dapat dijadikan hujjah untuk pengamalan.
 
Kedua, Tanpa dirangkaikan dengan bulan Rajab dan Sya’ban
Doa khusus menyambut bulan Ramadhan yang populer di sebagian kaum muslimin dengan redaksi:
اللّهُمَّ سَلِّمْنِي لِرَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِيْ وَسَلِّمْهُ مِنِّي مُتَقَبَّلاً
Sejauh penelitian kami, hampir selama 15 tahun, redaksi di atas tidak didapatkan sumber asalnya, sehingga tidak jelas riwayat siapa. Adapun redaksi yang ditemukan sumber dan periwayatnya adalah sebagai berikut:
عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ : اللّهُمَّ سَلِّمْنِي لِرَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِيْ وَتَسَلَّمْهُ لِي مُقَبَّلاً
Dari Ubadah bin As-shamit: “Ya Allah, selamatkanlah aku untuk Ramadhan dan selamatkanlah Ramadhan untukku dan terimalah ia untukku (sebagai) yang diterima.” HR. Ad-Dailami. [18]
Dalam penelusuran Ibnu Hajar redaksi hadis versi Ad-Dailami itu selengkapnya sebagai berikut:
عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يُعَلِّمُنَا هَؤُلاءِ الْكَلِمَاتِ إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ يَقُولُ اللَّهُمَّ سَلِّمْنِي لِرَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِي وَتَسَلَّمْهُ مِنِّي مُتَقَبَّلا
Dari Ubadah bin As-shamit, ia berkata, ”Rasulullah saw. mengajarkan kepada kami beberapa kalimat apabila datang bulan Ramadhan, agar salah seorang di antara kami mengucapkan: Ya Allah, selamatkanlah aku untuk Ramadhan dan selamatkanlah Ramadhan untukku dan terimalah ia dariku (sebagai) yang diterima.” [19]
Sementara At-Thabrani meriwayatkan dengan redaksi:
عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يُعَلِّمُنَا هَؤُلاءِ الْكَلِمَاتِ إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ أَنْ يَقُولَ أَحَدُنَا اللَّهُمَّ سَلِّمْنِي مِنْ رَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِي وَتَسَلَّمْهُ مِنِّي مُتَقَبَّلا
Dari Ubadah bin As-shamit, ia berkata, ”Rasulullah saw. mengajarkan kepada kami beberapa kalimat apabila datang bulan Ramadhan, agar salah seorang di antara kami mengucapkan: Ya Allah, selamatkanlah aku dari Ramadhan dan selamatkanlah Ramadhan untukku dan terimalah ia dariku (sebagai) yang diterima.” HR. At-Thabrani. [20]
Abdul Karim bin Muhammad al-Qazwini meriwayatkan pula dengan redaksi:
عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ  صلى الله عليه وسلم  إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ يُعَلِّمُنَا أَنْ نَقُوْلَ اللّهُمَّ سَلِّمْنَا لِرَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ مِنَّا وَتَسَلَّمْهُ مِنَّا مُتَقَبَّلاً
Dari Ubadah bin As-shamit, ia berkata, ”Nabi saw. apabila datang bulan Ramadhan mengajarkan kepada kami agar kami mengucapkan: Ya Allah, selamatkanlah kami untuk Ramadhan dan selamatkanlah Ramadhan dari kami dan terimalah ia dari kami (sebagai) yang diterima.” [21]
Ad-Dzahabi, dalam menjelaskan rawi Ibnu Syaghabah Abu al-Qasim Abdul Malik bin Ali bin Khalaf, mencantum hadis tersebut dengan redaksi:
عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ  صلى الله عليه وسلم  يُعَلِّمُنَا هؤلاءِ الْكَلِمَاتِ إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ اللّهُمَّ سَلِّمْنِي لِرَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِيْ وَتَسَلَّمْهُ مِنِّي مُتَقَبَّلاً.
Dari Ubadah bin As-shamit, ia berkata, ”Nabi saw. mengajarkan kepada kami beberapa kalimat apabila datang bulan Ramadhan: Ya Allah, selamatkanlah aku untuk Ramadhan dan selamatkanlah Ramadhan untukku dan terimalah ia dariku (sebagai) yang diterima.” HR. Ibnu Syaghabah Abu al-Qasim. [22]
 
Kedudukan Hadis
Meski diriwayatkan oleh beberapa mukharrij (pencatat dan periwayat hadis) dengan redaksi yang berbeda, namun semua jalur periwayatan hadis itu melalui seorang rawi yang popular disebut Abu Ja’far ar-Razi, dari Abdul Aziz bin Umar bin Abdul Aziz, dari Shalih bin Kaisan, dari Ubadah bin as-Shamit. Dengan demikian, hadis di atas dikategorikan sebagai hadis gharib mutlaq (benar-benar tunggal).
Hadis di atas dhaif dengan sebab kedaifan Abu Ja’far ar-Razi, namanya Isa bin Abu Isa Mahan. Dia didaifkan oleh para ahli hadis, antara lain: Al-Fallas berkata, “Dia buruk hafalan”. Abu Zur’ah berkata, “Sering ragu-ragu (dalam meriwayatkan).” [23]
 
Penilaian Para ulama Terhadap Hadis di atas
Syekh Syu’aib al-Arnauth berkata:
إسناده ضعيف لضعف أبي جعفر الرازي، واسمه عيسى بن ماهان، قال ابن المديني: كان يخلط، وقال يحيى: كان يخطئ، وقال أحمد: ليس بالقوي في الحديث، وقال أبو زرعة: كان يهم كثيرا، وقال ابن حبان: كان ينفرد بالمناكير عن المشاهير، قلت: وهو راوي حديث أنس: ما زال رسول الله يقنت في صلاة الصبح حتى فارق الدنيا.
”Sanadnya dha’if karena kedhaifan Abu Ja’far ar-Razi, namanya Isa bin Mahan. Ibnu al-Madini berkata, ’Dia rusak (hapalannya).’ Yahya bin Ma’in berkata, ”Dia keliru.’ Ahmad berkata, ’Dia tidak kuat dalam hadis.’ Abu Zur’ah berkata, ’Dia banyak waham.’ Ibnu Hiban berkata, ’Dia menyendiri dengan riwayat-riwayat munkar dari rawi-rawi masyhur.’ Menurut saya, ’Dia rawi hadis Anas, ’Rasulullah saw. tidak henti-hentinya qunut pada salat subuh hingga meninggal dunia’.” [24]
Kesimpulan Hadis Kedua:
Hadis yang berkaitan dengan doa menyambut Ramadhan tanpa dirangkaikan dengan bulan Rajab dan Sya’ban kedudukannya dhaif dan tidak dapat dijadikan hujjah untuk pengamalan.
 
Kesimpulan Umum
Sehubungan dengan kedhaifan hadis yang menjadi rujukan berdoa khusus terkait Ramadhan, baik secara mandiri maupun dirangkai dengan Rajab dan Sya’ban, kami berkesimpulan bahwa tidak ada syariat berdoa secara khusus dalam menyambut kedatangan bulan Ramadhan.
 
By Amin Muchtar, sigabah.com/beta
 
 
[1] Lihat, Musnad Ahmad, IV:180, No. hadis 2346.  .
[2] HR. Al-Bazzar, Musnad Al-Bazzar, II:290, No. 6494, Ath-Thabrani, al-Mu’jam al-Awsath, IV:189, No. 3939, Ad-Du’a:284, No. 911, Al-Baihaqi, Syu’ab al-Iman, III:375, No. 3815, Ad-Da’wat al-Kabir, II:142, No. 529, Ibnu Asakir, Mu’jam asy-Syuyukh:161, No. 309, Al-Mundziri, At-Targhib wa at-Tarhib, II:393, No. 1852, Abdul Ghani al-Maqdisi, Akhbar ash-Shalah:69, No. 127, Al-Khalal, Fi Fadha’il Syahr Rajab:45, No. 1, Abu Nu’aim, Hilyah al-Awliya, VI:269
[3] Lihat, Tahdzib al-Kamal, IX:272.
[4] Lihat, Ar-Raf’ wa at-Takmil fi al-Jarh wa at-Ta’dil: 208.
[5] Lihat, Tahdzib al-Kamal, IX:272.
[6] Lihat, Tahdzib al-Kamal, IX:272.
[7] Lihat, Mizan al-I’tidal, II:65.
[8] Lihat, Tahdzib al-Kamal, IX:493.
[9] Ibid.
[10] Ibid.
[11] Lihat, Tahdzib at-Tahdzib, III:378.
[12] Lihat, Syu’ab al-Iman, III:375
[13] Lihat, Al-Adzkar:274
[14] Lihat, Majma’ az-Zawa’id, II:165
[15] Lihat, Faidh al-Qadier, I:325
[16] Lihat, Ta’aliq ‘Ala al-Musnad, IV:100
[17] Lihat, Ta’aliq ‘Ala al-Musnad, IV:180
[18] Lihat, Al-Firdaws bi Ma’tsur al-Khithab, I:471, No. 1919
[19]Lihat, Al-Ghara’ib al-Multaqathah min Musnad al-Firdaws Mimmaa Laisa fii al-Kutub al-masyhurah:589, No. 614.
[20] Lihat, Ad-dhu’a:284, No. 912.
[21] Lihat, At-Tadwin fi Akhbar Qazwin, III:424.
[22] Lihat, Siyar A’lam an-Nubala, XIX:51, No. rawi 31.
[23] Lihat, Al-Mughni fid Dhu’afa, II:500.
[24] Lihat, Tahqiq Siyar A’lam an-Nubala, XIX:51
______________
Mari kita berinvestasi akhirat
dengan program wakaf untuk
pembangunan dan sarana pendidikan
Salurkan Dana Dakwah Anda ke:
REK BRI 0886.01.032045.53.7 an Yayasan Dialog Islam

COMMENTS

Nama

Aam Amiruddin,3,Adab Berada dalam Masjid,2,Adab Di Majelis,1,Adab Di Majlis,1,Adab di Masjid,2,Adab Islami,9,Adab Menuntut Ilmu,2,Adab Penuntut Ilmu,1,Adab Terhadap Allah,1,Adab Terhadap Allah Azza wa Jalla,1,Adab Terhadap Ayah Bunda,1,Adab Terhadap Ibu Bapak,1,Adab Terhadap Orang Tua,1,Akhlak Islami,1,Aliran Sesat,1,Amin Saefullah Muchtar,2,Android,1,apakah hormat bendera haram,1,Aplikasi,1,Aqidah,1,Artikel,44,Artikel Adab,1,artikel fikih,1,artikel fiqh,1,artikel Islam,22,Artikel Kiriman,58,Artikel Ramadhan,9,Artikel Siyasah,2,artikel tahajud,1,Artis Jadi Nabi,1,Artis Nabi,1,Artis Teladan,1,Awal Ramadhan,2,Baiti Jannati,10,Berita,31,Berita Persatuan Islam,2,Biografi,9,Buku,19,Bulughul Maram,1,Cerita Renungan,10,Dari Redaksi,5,Dewan Hisbah,10,Dewan Hisbah PP Persis,12,Dialog Islam Garuda,48,Diary Islami,1,Download,12,Download MP3 Alquran,2,Dunia Islam,6,Ekonomi dan Bisnis,4,Essay,1,Fatwa Dewan Hisbah,11,Fatwa Dewan Hisbah Persatuan Islam,10,Fatwa Dewan Hisbah Persis,10,Featured,6,Film Umar bin Khattab,32,Fiqh Ibadah,11,Hadits,2,hukum bendera negara,1,hukum mengangkat tangan hormat bendera,1,hukum menghormat pada bendera,1,Ibadah,4,Ibadah dan Muamalah,5,Iedul Fitri,2,Informasi,1,Internasional,13,Istifta,40,Istiqro',6,Jadwal Puasa,1,Jadwal Shaum,1,Jihad PP Persis,13,Kajian,29,Kajian Ramadhan,8,Kesehatan,1,Khazanah,1,Khutbah,19,Kisah Adam menurut alquran,1,Kisah dalam Alquran,2,Kisah Hud menurut alquran,1,Kisah Idris menurut alquran,1,Kisah Ishaq menurut alquran,1,Kisah Ismail menurut alquran,1,Kisah Lengkap Nabi Adam,1,Kisah Lengkap Nabi Hud,1,Kisah Lengkap Nabi Idris,1,Kisah Lengkap Nabi Ishaq,1,Kisah Lengkap Nabi Ismail,1,Kisah Lengkap Nabi Luth,1,Kisah Lengkap Nabi Nuh,1,Kisah Lengkap Nabi Shalih,1,Kisah Luth menurut alquran,1,Kisah Nabi,8,Kisah Nuh menurut alquran,1,Kisah Shalih menurut alquran,1,Kitab,1,Kolom Hikmah,7,Kolom Motivasi,8,Kristologi,1,kumpulan fatwa dewan hisbah persis,10,Kurban,2,MBC,1,MPI,2,Musik Islami,7,Muslimah,6,Nabi Adam,1,Nabi Adam dalam Alquran,1,Nabi Hud,1,Nabi Hud dalam Alquran,1,Nabi Idris,1,Nabi Idris dalam Alquran,1,Nabi Ishaq,1,Nabi Ishaq dalam Alquran,1,Nabi Ismail,1,Nabi Ismail dalam Alquran,1,Nabi Luth,1,Nabi Luth dalam Alquran,1,Nabi Nuh,1,Nabi Nuh dalam Alquran,1,Nabi Shalih,1,Nabi Shalih dalam Alquran,1,Nasional,11,Oase Iman,39,Penerbit Jabal,4,Pengajian Ahad Viaduct,13,Pengajian Pajagalan,2,pentingnya sholat dhuha,1,Percikan Iman,2,Persatuan Islam,5,Politik,1,Politik Islam,2,Profil,1,qiaymul lail,1,Quran dan Hadits,12,Quran Digital,1,Qurban,1,Redaksi,4,Resensi Buku,2,RG-UG,1,Ringkasan Khutbah,7,Ringkasan Khutbah Jum'at,15,Sejarah Islam,5,shalat malam,1,shalat tahajud,1,Shiddiq Amien,13,Sholat,1,sholat dhuha,1,Sholat Rawatib,1,Sholat Sunnat,1,Shop,19,Sigabah,3,Sigabah.com,4,Siyasah,2,Suara Santri,1,Surat Edaran PP Persis,2,Sya'ban,1,Syaaban,1,Syiah Bukan Islam,7,Tanya Jawab Bersama Ust Aam,11,tanya jawab islam,12,Tanya Jawab Seputar Bulan Ramadhan,9,Tazkiyatun Nafs,8,The Epic Series Omar,27,Tibbun Nabawi,1,Tsaqofah,3,Umar bin Khattab Series,5,Video,55,Virus Corona,1,YDIG,12,
ltr
item
Pajagalan.com: Rangkuman tanya jawab kajian Dialog Islam subuh bersama Ustadz Anshorudin Ramdhani, Selasa, 21 April 2020
Rangkuman tanya jawab kajian Dialog Islam subuh bersama Ustadz Anshorudin Ramdhani, Selasa, 21 April 2020
Pajagalan.com
https://www.pajagalan.com/2020/04/rangkuman-tanya-jawab-kajian-dialog_22.html
https://www.pajagalan.com/
https://www.pajagalan.com/
https://www.pajagalan.com/2020/04/rangkuman-tanya-jawab-kajian-dialog_22.html
true
4605599093145502030
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content